Monday, March 28, 2011

Muse

Jikalau ada yang bertanya, "Siapa wanita yang dapat membuat Mutya merasa 'keder'?", maka pikiran saya pertama kali akan melayang kepada Mbah Buyut Sastro.

Mbah Buyut merupakan tante dari Nenek, yang sedari muda telah berkelana untuk menjalani kehidupan sebagai entrepreneur. Semasa penjajahan Belanda, ketika orang-orang di sekitar rumahnya mengungsi, Mbah Buyut punya pemikiran lain. Ia berkata kepada kakaknya, ibu dari Nenek saya, untuk menjual panci, jarik, atau apa saja yang ada di rumah itu yang bisa dijual sebagai modal berdagang. Setelah uang cukup terkumpul, ia pergi mengajak Nenek saya merantau ke Solo untuk berdagang batik.

Setelah sukses di Solo, ia kemudian pergi mengembara ke Salatiga. Dengan menyewa dokar, ia membawa barang dagangan dari Solo untuk dijajakan di pasar Salatiga. Masya Allah, jaman segitu Beliau udah kepikiran aja model distribusi barang!

Keuletan Mbah Buyut juga terlihat ketika berusaha mendistribusikan barang dengan menumpang truk, sendirian, dan memakai jarik! Tampaknya, bagi Beliau, menjadi seorang wanita yang hidup dengan kondisi terjajah bangsa asing tak menjadikan ia lemah, justru semakin kuat. Di saat yang lain masih makan gaplek, memakai pakaian dari karung goni, ia telah membeli rumah dari orang Belanda dan memakai mobil. 

Cerita bersambung lagi, ketika ia pindah berjualan ke Pasar Beteng, Semarang. Pasar Beteng ketika itu berada di dekat pelabuhan, yang sekarang terkenal dengan kawasan sekitar Pasar Johar. Di Pasar Beteng, ia mengendus peluang bisnis ketika melihat kegiatan bongkar muat barang. Dengan suaranya yang khas & kepercayaan diri yang tinggi, Mbah Buyut berhasil melobi para pedagang Kalimantan untuk menitipkan barangnya ke Beliau untuk diperdagangkan dan Mbah Buyut juga menanyai para pedagang itu tentang kebutuhan masyarakat Kalimantan. Jadilah bisnisnya makin menguat.

Saya melihat ada beberapa kunci kesuksesan Mbah Buyut yaitu keuletan; kepandaian melihat peluang bisnis; berpikir maju jauh ke depan; serta standarnya yang tinggi akan suatu pelayanan dan produk.

Mbah Buyut adalah orang yang membuat saya pertama kali tertarik dengan dunia bisnis. Hingga saat ini, ia adalah benchmark yang masih belum saya kalahkan. Setiap kali saya merasa akan gagal, maka saya akan ingat perjuangan Mbah Buyut Sastro.

"Masa cucu kalah sama Neneknya? Memalukan!", begitu saya menyemangati diri sedari kecil :)

2 comments:

  1. Nice story Ma'am, truly inspiring :)

    ReplyDelete
  2. Terima kasih :D

    Masih harus berjuang lagi ini buat "mengalahkan" Mbah Buyut :D

    ReplyDelete