Monday, June 17, 2013

Seriously, What's Wrong with Women?



Saya wanita. Secara fisik dan gender, saya wanita. No, I'm not a lesbian. Saya juga bukan pengusung masalah kesetaraan gender. Tapi, saya merasa ada yang salah dengan wanita. Well, tak semua wanita. Tapi kebanyakan dari wanita.

Coba perhatikan topik obrolan para wanita selama diskusi. Ada satu benang merah yang bisa ditarik. Kebanyakan dari kami, gemar membicarakan diri sendiri maupun orang terdekat. Baik itu dilakukan secara terbuka oleh publik, maupun di ruang privat.

Ketika bertemu dengan kawan lama atau baru berkenalan, kebanyakan wanita tak segan bertanya hal pribadi, seperti status pernikahan. Status pernikahan tampaknya sangat diagung-agungkan dalam komunitas ini. Seolah yang sudah menikah dengan yang masih melajang, ada di kelas yang berbeda.

Yang membuat saya prihatin adalah, mengapa kami hanya berputar-putar saja pada topik pribadi? Seolah porsi untuk membicarakan hal diluar kami, itu sangat sedikit dan tersisihkan. Kalaupun sedang melakukan diskusi, hampir selalu berbelok menjadi curhat. Dalam ajang curhat itu tampaknya pembicara hanya ingin untuk didengar. Bukan untuk diberikan solusi. Membingungkan, bukan?

Monday, June 3, 2013

Guilty Pleasure: That Winter, The Wind Blows


Saya termasuk bukan penggemar berat drama romantis. Apalagi yang banyak adegan berderai air mata atau tingkah lebay antara lelaki dan perempuan --terutama puisi, bweh--. Bagi saya, film dengan narasi yang dekat dengan fakta dan sedikit --hanya sedikit-- bumbu romantik itu yang menarik.

Akan tetapi, entah kenapa akhir-akhir ini mata saya tertuju pada "That Winter, The Wind Blows". Sebuah drama Korea. Layaknya film drama, tentu saja terkadang ada adegan yang lebay. You may call it is my guilty pleasure.

Sosok Oh Soo yang diperankan Jo In Sung --begitukah penulisan latinnya?-- ini membuat mata malas berkedip. Bukan karena kegantengannya. Standard ganteng saya bukan yang seperti itu. Justru karena wajahnya terlihat suram, sering mengerutkan dahi dan serius itu yang membuat tampak menarik. Umurnya, sejauh yang saya cari via googling, 32 tahun. Pria kepala tiga itu, IMO berada pada kondisi sedang menarik-menariknya. Mereka sudah mulai melihat realita dari impian remaja. Sudah mulai terbentur masalah yang lebih serius. Biasanya jenjang karir di usia ini sudah mulai kelihatan. Secara penampilan pun, rata-rata terlihat matang dan belum memiliki uban.