Tuesday, July 31, 2012

Lessons Learned From Al Baqarah 104-114 (Taken From Al Mishbah)



Ayat 104:

"Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu katakan 'Raa'inaa', tetapi katakanlah : 'Unzhurnaa', dan dengarlah. Bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih."

Ayat ini menasehati umat muslim untuk membuktikan keimanan antara lain dengan mengatakan unzhurnaa daripada raa'inaa, kemudian menjalankan tuntunan ini maupun tuntunan lainnya. Kedua kalimat tersebut bermakna sama dalam bahasa Arab yaitu "perhatikanlah keadaan atau kemampuan kami". Kata serupa ra'inaa dalam bahasa Ibrani bermakna makian.

Ayat 105:

"Orang-orang kafir dari Ahl al Kitaab dan orang-orang musyrik tidak senang dengan diturunkannya sedikit kebaikan (pun) kepada kamu dari Tuhan kamu. Allah mengkhususkan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya dan Allah Pemilik karunia yang agung."

Ayat ini mengingatkan kaum muslimin untuk tidak memercayai persahabatan SEBAGIAN Ahl al-Kitaab yang iri dan dengki atas kebaikan yang diturunkan Allah kepada kaum muslimin.

Makna "sedikit pun" dipahami dari kata min dan tanwin pada kata min khairin. Kebaikan yang dimaksud meliputi kebaikan ruhani maupun materi.

Ayat 106-107:

"Kami tidak menasakhkan satu ayat pun, atau Kami menangguhkan (hukum) nya (kecuali) Kami datangkan yang lebih baik darinya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu? Tiadakah engkau mengetahui bahwa kerajaan langut dan bumi adalah milik Allah? Dan tiada bagimu selain Allah satu pelindung maupun satu penolong."

Makna ayat ini dari segi tinjauan hukum menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Secara garis besar, ada 4 kelompok pemahaman, yaitu:

  1. Allah tidak membatalkan satu hukum yang dikandung oleh satu ayat, kecuali Ia mendatangkan ayat lain yang mengandung hukum lain yang lebih baik atau serupa. Penganut paham ini beranggapan bahwa ada ayat-ayat dalam al Qur'an yang tidak berlaku lagi hukumnya, seperti hukum meminum khamr yang tadinya boleh saja diminum (baca an Nahl ayat 67 & al Baqarah ayat 219), kemudian terlarang bila telah mendekat waktu shalat (baca an-Nisaa' ayat 43), kemudian terlarang sama sekali (baca al-Maa'idah ayat 90). 
  2. Allah tidak membatalkan hukum dalam ayat-ayat al Qur'an, melainkan hukum yang diterapkan dari ayat tersebut berubah sesuai dengan perubahan kondisi. Ketetapan hukum terdahulu tetap berlaku jika ada seseorang atau masyarakat yang kondisinya sama atau serupa dengan masyarakat yang pada mulanya berlaku terhadapnya hukum tersebut. Sedangkan, hukum yang baru juga berlaku bagi masyarakat lain yang keadaannya telah berkembang sehingga tidak sesuai lagi baginya hukum yang lama itu.
  3. Ada juga yang memahami kata aayah dalam arti mukjizat. Sehingga pengertiannya menjadi: Kami tidak membatalkan satu mukjizat, atau menggantinya dengan mukjizat yang lain, kecuali yang datang kemudian lebih baik atau serupa dengan mukjizat yang lalu. 
  4. Ada juga yang berpendapat bahwa kata nunsihaa berarti menjadikan manusia lupa. Pendapat ini tidak berarti ada ayat-ayat al Qur'an yang dilupakan Nabi saw. sehingga kini tidak tercatat dalam al-Qur'an, tetapi sesekali beliau terlupa namun tidak seterusnya. 
Ayat ini memiliki keterkaitan dengan ayat 104 mengenai pembatalan, penggantian, pengubahan, penyalinan dll (arti naskh). 

Thursday, July 26, 2012

Bubur Candil Warna

Candil:
300 gr tepung ketan
1/2 sdt air kapur sirih
1/4 sdt garam
150 ml air hangat (saya menambahkannya menjadi 225 ml air hangat)
1 tetes pewarna merah
1 tetes pewarna kuning
1 tetes pewarna hijau

* Supaya hemat, saya hanya mengenakan 2 pewarna, untuk 3 bagian candil. 1 bagian u/ warna merah; 1 bagian warna hijau; dan 1 bagian tanpa pewarna.

Kuah Nangka:
500 ml santan
150 gr gula pasir (saya menguranginya hingga 100 gr, itu saja masih terasa terlalu manis)
2 lbr daun pandan
3 sdm tepung beras, cairkan dengan sedikit air
100 gr nangka, potong bentuk dadu

Sunday, July 22, 2012

Egg Tofu Saus Tiram

Bahan:

30 gr tepung maizena
1/4 sdt garam (saya tambahkan menjadi 1/2 sdt)
1/4 sdt merica bubuk (saya tambahkan menjadi 1/2 sdt)
1 bh egg tofu, potong bulat 2 cm
minyak goreng secukupnya
1 bh bawang bombai, potong-potong
2 siung bawang putih, cincang
1cm jahe, memarkan
200 gr udang, kupas, sisakan ekor (saya mengurangi takarannya menjadi 100 gr)
2 lbr jamur kuping, rendam,potong-potong (saya tambahkan menjadi 4 lbr)
75 gr kubis mini, potong jadi 4 (saya menggantinya dengan 100 gr ceciwis)
2 sdm saus tiram
1 sdt kecap ikan
1 sdm saus tomat

Larutan untuk mencelup tofu:
1/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
2 sdt tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air

Sunday, July 8, 2012

Romantic Redefenition



Kata 'romantic' dalam kamus bahasa Inggris kerap diasosiasikan dengan fiksi atau angan-angan. Selama ini, saya cenderung malas dengan hal yang romantis. Akan tetapi, dia mampu membuat saya me-redefinisi-kan romantis.

Romantis dalam pandangan saya adalah dimana kami bisa melakukan hal yang 'membumi' dan non fiksi, baik secara berdua maupun melibatkan orang-orang di sekitar kami. Saya sangat menikmati saat kami berdua berdiskusi tentang banyak hal, mulai dari sejarah; budaya; agama; politik. Mulai dari ekonomi makro hingga mikro. Mulai dari hal menyenangkan seperti film & kartun hingga militer. Mulai dari kesehatan hingga game theory. Mulai dari sains hingga ilmu sosial. Mulai dari filosofi hingga seni. Mulai dari ide hingga Standard Operation Procedure (SOP). Terutama, ketika pembicaraan tersebut bukan sekedar kata-kata yang bergantung di langit. Meskipun, definisi romantis antara saya dan ia kerap berbeda :))

Ada empat hal paling romantis yang pernah ia lakukan. Namun, hal teromantis yang membuatku jatuh hati berulang kali adalah ketika ia membicarakan tentang Tuhan & ke-Tuhan-an lalu mengaplikasikannya. Bukan terletak pada atribut, bukan juga pada ritual. Dialah mualaf yang mampu membuatku jatuh cinta berulang kali pada Islam. Maka, segala puji bagi Tuhan semesta alam yang menciptakan manusia beserta akal dan nurani untuk mendefinisikan sesuatu.

Note: Lagu diambil dari Youtube. Bagian depannya di-skip aja, karena mereka nggak langsung nyanyi