Wednesday, July 13, 2011

Lessons Learned From Al Baqarah 83-93 (Taken From Al Mishbah)



Kelompok ayat 83-103, mengingatkan semua pihak tentang perjanjian yang dijalin Allah dengan Banii Israa'iil. Karena terlalu panjang, saya akan bagi menjadi dua bagian, yaitu dari ayat 83-93 dan 94-103.

Ayat 83:

Ayat ini merupakan uraian tentang kedurhakaan Banii Israa'iil yang menjadi bukti bahwa mereka benar-benar telah diliputi oleh dosa mereka masing-masing. (Lihat Al Baqarah ayat 81-82)

Ayat 83 ini memerintahkan manusia untuk mengingat dan merenungkan keadaan Banii Israa'iil secara umum dan khusus ketika Allah melalui utusan-Nya mengambil janji dari Banii Israa'iil bahwa mereka tidak menyembah sesuatu apa pun dan dalam bentuk apa pun selain Allah Yang Maha Esa; berbuat baik kepada ibu bapak dengan kebaikan yang sempurna, walaupun mereka kafir, demikian juga kaum kerabat, serta anak-anak yatim yang belum baligh sedang ayahnya telah wafat, dan juga orang-orang miskin yang membutuhkan uluran tangan.

Karena tidak semua orang dapat memberi bantuan kepada yang disebut di atas, perintah tersebut disusul dengan perintah, "Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia seluruhnya, tanpa kecuali."

Setelah memerintahkan hal-hal yang dapat memperkukuh solidaritas mereka diperintahkan untuk melaksanakan shalat dan menunaikan zakat secara sempurna dan berkesinambungan. *Ah, disinilah pentingnya keberlanjutan dari suatu kebaikan* 

Ayat ini menunjukkan prioritas bakti dan pengabdian yang dimulai dari perintah beribadah hanya kepada Allah, yang kemudian disusul dengan perintah berbakti kepada orangtua. Mengabdi pada Allah harus ditempatkan pada tempat pertama karena Dia adalah sumber wujud manusia dan sumber sarana kehidupan manusia. Setelah itu, baru kepada kedua orangtua yang menjadi perantara bagi kehidupan seseorang serta memeliharanya hingga dapat berdiri sendiri. Ayat itu dilanjutkan dengan sanak kerabat karena mereka berhubungan erat dengan kedua orangtua.

Makna ihsaan telah dikemukakan Al Harraali pada Al Baqarah: 58. ar-Raaghib al Ashfahaani berpendapat bahwa kata ihsaan digunakan untuk dua hal, yaitu:

1.) Memberi nikmat kepada pihak lain
2.) Perbuatan baik

Makna ihsaan lebih tinggi dari makna adil. Adil adalah mengambil semua hak Anda dan atau memberi semua hak orang lain, sedangkan ihsaan adalah memberi lebih banyak daripada yang harus Anda beri dan mengambil lebih sedikit dari yang seharusnya Anda ambil. Perhatikan perintah untuk berbuat ihsaan pada kedua orang tua, kerabat, serta anak yatim pada ayat ini.

Kata husnan mencakup segala sesuatu yang menggembirakan dan disenangi. Ucapa yang disifati seperti itu adalah ucapan yang kandungannya benar, sesuai dengan pesan yang akan disampaikan lagi indah, bukan saja redaksinya tetapi juga kandungannya. Kata ini dapat mencakup perintah berbuat baik dan larangan berbuat munkar. Mengucapkan kata yang baik dapat menjalin hubungan yang harmonis.

Semua prinsip akidah (rukun iman), prinsip syariat (rukun Islam), serta prinsip akhlak diajarkan oleh nabi-nabi yang diutus Allah sejak Aadam as. hingga Muhammad saw.

Banii Israa'iil mulanya menerima baik perjanjian itu dan bersedia mengamalkannya. Tetapi mereka tidak memenuhi janji itu kecuali sebagian kecil diantaranya. Sebagian ulama memahami kata "kamu" yang pertama dan kedua dalam penggalan ayat di atas ditujukan kepada leluhur Bani Israa'iil yang menerima perjanjian. Sedangkan kata "kamu" yang ketiga ditujukan kepada mereka yang hidup pada masa Nabi Muhammad saw.

Tuesday, July 12, 2011

Nasihat Pernikahan



Halo halo! Pagi ini guru ngaji saya memberi nasihat pernikahan di sela tafsir QS An Nisaa'. Beliau berkata bahwa di dalam pernikahan, suami istri sebaiknya melaksanakan 4 T, yaitu:

1. Tahabbub, atau saling mencintai
2. Ta'awun, atau saling tolong menolong
3. Tasawur, atau saling bermusyawarah
4. Ta'afuf, atau saling memaafkan

Nah, apabila keempat T itu insya Allah akan memberi ketentraman dalam pernikahan, apalagi jika ditunjang dengan DUWIT. Eits, bukan DUWIT=Uang ya. Tapi DUWIT itu singkatan dari Do'a, Usaha, Waspada, Iman dan Tawakkal. 

Yuk, mari dibuktikan :D