Saturday, November 27, 2010

Me & My Own Version of Bima

Suka nonton wayang kulit?

Kalau aku, hmmmm, entahlah.... Hahaha.... Dibilang suka, tapi jarang banget nonton (halah, bilang aja cuma bisa dihitung dengan jari. Itupun lewat TV :)) ) Dibilang enggak suka, tapi saya suka banget sama beberapa tokohnya (gak terlalu relevan :)) )

Nah, dalam pewayangan, saya tentu saja menyukai Pandawa, sama seperti semua orang (sok tau). Pandawa terdiri dari lima kakak beradik satu ayah beda ibu yang gemar membela kebajikan.  


Di antara para anggota Pandawa, aku paling suka Bima. Dikisahkan bahwa Bima adalah sosok yang sangat kuat, keras kepala, selalu membela keluarga *meskipun terkadang keluarganya sendiri yang membuat onar -___-"*, sering menggunakan bahasa ngoko *apakah ini merupakan perlambang dari egaliter? Hehehe*, dan paling suka makan!



Hal yang paling membuatku suka pada Bima adalah ia sering mengingatkanku pada Ayah. Hahaha.... Sedari kecil, saya sering berpikir bahwa Ayah itu Bima. Ternyata, setelah disampaikan kepada Ayah, Beliau berkata bahwa sejak kecil ia sering dikaitkan dengan Bima karena tak bisa berbahasa krama inggil -_____-".

Meskipun galak, aku tetap cinta Ayah karena bagaimanapun Beliau adalah sosok yang selalu bangga terhadap anak-anaknya. Sama seperti Bima yang bangga akan Antasena dan Gatotkaca. Terkadang, aku menitikkan air mata jika teringat perjuangan Ayah semasa muda. Terlebih ketika mengingat bahwa Ayah sebenarnya adalah murid yang cemerlang, tapi karena keadaan ia lebih memilih untuk bekerja dibanding kuliah.

Selamat ulang tahun Bima-ku. Semoga kelak Ayah akan selalu diberi Allah perlindungan dan bimbingan dalam menjalani kehidupan.

PS: Selain Bima, saya juga suka pemimpin seperti Yudhistira maupun entrepreneur tampan layaknya Nakula. Hehehe.... Hanya saja kata Ayah, Yudhistira itu terlalu lugu untuk ukuran pemimpin -____-".

No comments:

Post a Comment