Tuesday, April 19, 2011

Safety First or Calculate The Risk(s) First?



Beberapa tahun yang lalu, dosen saya menjelaskan prinsip seorang enjiner adalah "Safety First". Mengutamakan keselamatan merupakan indoktrinasi yang didapat orang yang bercita-cita menjadi seorang enjiner, baik keselamatan diri, keluarga, perusahaan, dsb.

Hmmm.... Oke, saya memang tidak berkuliah di bidang sains, tapi di lingkungan kuliah saya  "Sains, Teknologi, dan Seni" ada di situ. Buat saya, sebaiknya, para calon enjiner lebih baik dicekoki dengan "Calculate The Risk(s) First" daripada "Safety First". Kenapa? Karena pola pikir mengutamakan keselamatan akan mendorong orang cenderung takut mengambil resiko. Diharapkan dengan "mendoktrinasi" Calculate The Risk(s) First akan menghasilkan produk orang-orang dengan keberanian mengambil resiko yang terukur.

Nekat itu bisa jadi faktor pendorong untuk kemajuan, tapi kalau nekat tanpa menghitung resiko serta tidak memiliki persiapan yang matang, itu namanya konyol.  

Saya: Jadi teringat info yang menyebutkan bahwa ada beberapa proyek yang terbengkalai, karena "kenekatan" para enjinernya.... 
Gue: Heu, kenekatan atau kekonyolan? 
Saya: Ah, tau ah gelap


3 comments:

  1. ada yang lupa dikasih tau dosennya tuh, soalnya safety first itu pasti didahului oleh risk assessment. dari hasil risk assessment itu baru pekerjaan/keputusan dijalankan lengkap dengan mitigasinya jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

    contoh sederhana:
    misal nya lagi ngebersihin lantai yang licin,

    bahaya dari lantai licin adalah terpeleset, akibatnya macem2, mulai dari cedera ringan sampai gegar otak kalau yg kena kepala duluan.

    mitigasinya: menggunakan alas kaki yang keset sehingga tidak licin. supaya orang lain aware, diberi warning sign "hati-hati lantai licin, sedang dibersihkan" sehingga orang lewat pun jadi berhati-hati.

    jadi bukan hanya pekerja saja yg aman, orang2 di sekelilingya juga jadi berhati-hati. nah baru itu safety first setelah adanya risk assessment lengkap dengan mitigasinya :)

    just my 2 cents

    ReplyDelete
  2. [nah baru itu safety first setelah adanya risk assessment lengkap dengan mitigasinya]

    Tuh kan.... Berarti Safety itu bukan yang pertama, karena didahului dengan risk assesment/ konsep "Calculate The Risk(s)" dan mitigasi.

    Perbedaan penggunaan kalimat sebagai input akan menghasilkan output, menurut saya.

    ReplyDelete
  3. ya kalo ga ada assessment sih itu sama seperti yg situ bilang "konyol".
    tapi kalau pakai intuisi dan ternyata berhasil dan aman, itu namanya beruntung :D

    ReplyDelete