Friday, April 22, 2011

Awas, Ada Piring Terbang!

Hati-hati kalau kamu datang ke acara pernikahan di daerah Solo dan sekitarnya! Kemungkinan, akan ada piring terbang yang bersliweran di tempat itu.

Sepekan yang lalu, saya menghadiri acara pernikahan di Wisma Bathari, di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Nah, untuk pertama kalinya, saya melihat budaya 'piring terbang' di acara pernikahan. Berbeda dengan acara pernikahan yang biasanya standing party dan menggunakan prasmanan, acara pernikahan di Solo itu lazimnya menggunakan kursi yang jumlahnya sesuai dengan undangan dan menggunakan sistem 'piring terbang'.


Sistem 'piring terbang' itu mengharuskan para pelayan menyebarkan piring berisi makanan mulai dari appetizer hingga desert kepada seluruh pengunjung yang telah menempati tempat duduk. Untuk minumannya, telah disediakan di meja secara kolektif. Biasanya setiap satu meja dipergunakan untuk enam-delapan orang undangan, tapi bukan pakai sistem round table secara internasional ya. Ah, sayang, saya tidak sempat memfoto adegan pelayan membawa 'piring terbang' karena saya datang telat, dan kesulitan untuk mengatasi serangan empat 'piring terbang' dalam waktu kurang dari 12 menit -____-"

Menurut salah satu kenalan lama keluarga saya, secara ekonomi, sistem 'piring terbang' itu cenderung lebih murah dibandingkan dengan pesta prasmanan maupun sistem dengan menggunakan saung. Ya, karena makanannya sudah diperkirakan sesuai dengan jumlah tamu undangan. Setiap tamu mendapatkan porsi yang sama besar. Kalaupun ada cadangan makanan, kemungkinan tidak sebesar yang dicanangkan untuk pesta prasmanan atau pakai saung. Terlebih, kalau pakai sistem saung, akan ada biaya tambahan untuk setiap saungnya. Kekurangan dari sistem 'piring terbang', kalau ada undangan yang membawa serombongan orang ekstra, wah akan merepotkan sekali.

Ngomong-ngomong, saya baru kali itu lihat sistem acara pernikahan dimana semua undangan datang dengan duduk manis dan betah melihat pengantin selama berjam-jam. Udah gitu, saya tambah bingung lagi karena pengantinnya udah keburu menuju pintu keluar, padahal belum salaman. Oh ternyata, emang kebudayaannya beda. Jadi, pasangan pengantin beserta kedua belah pihak orang tua akan pasang badan di pintu keluar, lalu para undangan akan bergantian bersalaman dengan mereka. Ya Allah, saya kira, pengantinnya mau kabur -___-"



1 comment:

  1. kalo ada piring terbang, berarti ada sendok, garpu sama gelas terbang juga dong :D

    anyway thanks for sharing. nanti kalo lg maen2 ke daerah sana udah ga aneh lagi liat piring terbang ^^

    btw piring terbang nya jangan2 ada hubungan sama crop circle :D

    ReplyDelete