Tuesday, February 8, 2011

Troy!



Beberapa hari yang lalu, saya menonton Troy untuk ketiga atau keempat kalinya. Well, film ini ternyata masih cukup menarik meskipun ditonton berulang kali. Rasanya masih gimanaaa gitu ketika ada suatu peperangan dipicu oleh wanita..... Wanita itu tampaknya lemah, tapi ternyata bisa menimbulkan kekacauan yang akan ditanggung oleh sebuah negara. Dahsyat sekali, ckckckck.....


Dalam film Troy ini, ada dua karakter yang bikin saya betah duduk manis menonton, yaitu Hector --yang diperankan Eric Bana-- dan juga Achilles --yang diperankan Brad Pitt--. Karakter Hector dan Achilles sangat menarik karena mereka gambaran pejuang yang tangguh. Dalam pandangan saya Hector adalah seorang panglima yang memiliki kemampuan fisik dan strategi yang baik; tenang; mengabdikan diri pada keluarga dan negara. Sedangkan Achilles adalah seorang jenderal perang dengan kemampuan fisik dan strategi yang luar biasa; tak takut mati; menghormati lawan yang tangguh; ksatria karena mau meminta maaf kepada bawahan meskipun terkadang agak arogan serta agak emosional. Saya lebih suka karakter Hector daripada Achilles karena dia mampu menepiskan emosi dan merupakan family guy :D. Hiii.... Saya agak ngeri membayangkan kalau seorang panglima memiliki temperamental tinggi sehingga tidak dapat berpikir secara jernih dan nanti membuat keputusan yang salah....

Meskipun saya sangat suka Orlando Bloom, dalam film ini saya terpaksa membenci karakter yang dimainkannya, yaitu Paris. Buat saya Paris itu lelaki yang cemen, pengecut.... *Heh, sembarangan ngomong pengecut. Paris itu berusaha melindungi dirinya sendiri. Coba kalau kamu diterjunkan ke medan perang, belum tentu tidak mengikuti jejaknya. Hihihihi*

Saya agak sulit memilih adegan mana yang paling saya sukai. Ada tiga sih, yaitu:
1) Adegan pertarungan Hector vs Achilles. Penasaran, itu pakai gaya bertarung apa ya?
2) Adegan Priam yang mendatangi kemah Achilles untuk bernegosiasi agar mayat Hector mendapatkan pemakaman yang layak. Nih, percakapan yang bikin saya excited

Achilles: You're still my enemy in the morning.
Priam: You're still my enemy tonight. But even enemies can show respect.

Harusnya gitu tuh sikap seorang pejuang. Kalau menghadapi lawan yang tangguh, maka ia pantas mendapatkan rasa hormat kita.

3) Adegan ketika Achilles menangis ketika berhadapan dengan mayat Hector dan menganggap bahwa Hector adalah saudaranya. See? Bahkan seorang panglima yang tangguh pun akan dengan senang hati mendapat lawan yang sulit ditaklukkan dan menghargai kenangan mereka ketika bertarung.

Oh ya, adegan perang antara pasukan Troya dan Yunani dalam film ini bagus, tak kalah dengan adegan perang dalam film The Lord of The Rings

3 comments:

  1. Pitt terlalu "bersih" di film ini Mut. Bana, terlihat lebih realistis penggambarannya. Bana mirip dengan Crowe di Gladiator, atau Mortensen di LOTR, kesannya jendral yang dekat dengan serdadunya, Pitt lebih mirip jendral pesolek, mungkin memang buat menarik penonton perempuan, alasan sutradara.

    Troy di sini juga terlalu simplifikatif, intrik politiknya jauh lebih kompleks, dan tentunnya tidak akan bagus buat tontonan. Film butuh alur tunggal untuk memudahkan penonton mencerna kisahnya, seolah perang itu "hanya" karena urusan perempuan.

    Sebelum PD 1, Hindenburg sudah bilang, bahwa Eropa daratan butuh 1 alasan bodoh, untuk menggelincirkan semua negara berperang. Mereka sudah adu senjata di balik kesan ramah di muka, selain itu, industri militer juga sedang butuh uji coba produk. Dan itu berarti, harus ada uji coba saling bunuh, untuk membuktikan, mana produk terbaik yang bisa membunuh manusia paling banyak.

    Alasan terbunuhnya Frans Ferdinand, itu motif pemicu, karena Frans "bukan siapa- siapa", tapi perkelahian butuh alasan yang simpel kan ?

    Politik, militer, ekonomi, itu soal menang- kalah, bukan benar- salah. Romantisme yang heroik itu punya pengaruh besar, untuk membentuk persepsi bahwa masing- masing yang berperang memegang "kebenaran". Tidak ada yang benar- benar menang atau kalah di sebuah perang, karena semua hancur.

    Tapi, kalau semua dibuka, cerita jadi tidak menarik kan ya ? :)

    ReplyDelete
  2. Hahaha.... Saya juga kepikiran sama Crowe waktu lihat Bana di film ini. Bana terlihat lebih menarik sebagai Hector daripada ketika sebagai Bruce Banner :D. Dan yah, tak dapat dipungkiri bahwa Mortensen sangaaat menarik sebagai Aragorn *totally my type of guy :))*

    [Pitt lebih mirip jendral pesolek, mungkin memang buat menarik penonton perempuan, alasan sutradara.]

    He? Apakah karena Pitt berambut pirang sehingga menimbulkan kesan seperti itu? Dan Pitt bukan merupakan aktor yang saya sukai dilihat dari appearance-nya. Saya lebih menghargai Pitt dari kepiawaiannya berakting. Hehehehe

    [Troy di sini juga terlalu simplifikatif, intrik politiknya jauh lebih kompleks, dan tentunnya tidak akan bagus buat tontonan.]

    Goodness! Padahal saya berharap bisa menonton intrik politiknya seperti film Kingdom of Heaven, yah meskipun Kingdom of Heaven sendiri masih simpang siur versinya. Ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan pelajaran Tarikh sewaktu SMA.

    Wow! Jadi Frans Ferdinand dibunuh sebagai kelinci percobaan senjata, begitu?

    ReplyDelete