Friday, February 4, 2011

Money Talks



Kemarin malam, saya berdiskusi dengan tiga orang teman mengenai pentingnya orang tua dalam membicarakan masalah keuangan terhadap anak. Sebagai peserta 'diskusi-menjelang-tengah-malam'  yang paling muda, mereka bergiliran menasehati saya.

Salah seorang teman yang telah menjadi dedengkot dunia perbisnisan mengatakan kepada saya, "Kamu harus bisa menghindari kesalahan yang telah dilakukan oleh kedua orang tua saya. Mereka tidak pernah membicarakan masalah keuangan keluarga terhadap kami, sehingga sebagian besar dari kami hanya bisa meminta uang dengan mudahnya dan selanjutnya kamu bisa lihat sendiri."


Kawan lain yang telah bekerja membantu orang tuanya sedari kecil mengatakan, "Ya, Mutya, saya dan sekeluarga selalu berusaha menghitung pendapatan kami setahun, dan setelah tutup buku, kami baru memutuskan perencanaan apakah kami harus menambah aset atau malah melepas aset."

Sedangkan kawan diskusi yang satu lagi lebih banyak berdiam diri.

Yah, kami adalah sekumpulan manusia dengan latar belakang yang cukup beragam, tapi pikiran kami disatukan dengan 'Money Talk'. Oke, sudut pandang kami memang tidak selalu sejalan. Tapi tujuan kami hampir sama, yaitu berusaha mengurangi hutang agar tidak diwariskan kepada keturunan dengan cara kami masing-masing. Dan saya setuju dengan pendapat salah satu dari mereka bahwa dengan membiasakan berdiskusi tentang keuangan keluarga akan menjadi salah satu cara untuk menghindarkan anak bersikap konsumtif. Menariknya, setahun yang lalu, salah seorang teman di luar 'forum' diskusi tersebut pernah mengatakan bahwa 'Money Talk' akan menggiring anak untuk bersikap pelit dan mengganggu konsentrasi belajarnya. Hehehe. Kamu bilang saya kapitalis? Silakan, saya dengan senang hati menerimanya, karena seperti yang telah saya tulis sebelumnya, "Setiap manusia merupakan kapitalis karena dia telah dilengkapi dengan modal atau alat baik yang bersifat material maupun non-material dan digunakan untuk keuntungan mereka masing-masing. Nah, pengertian mereka terhadap 'keuntungan' atau 'profit' inilah yang akan sangat berpengaruh pada prakteknya." 

***

Percakapan di atas telah saya edit, menyesuaikan bahasa saya, namun esensinya insya Allah tidak berubah.

No comments:

Post a Comment