Monday, January 25, 2010

Nonton Film: Front of The Class

Apa yang kita pikirkan jika ketika hari pertama masuk sekolah, lalu mendapati bahwa guru kita 'berbeda' dari orang kebanyakan? Dia berbeda karena sangat 'berisik' dengan membuat suara seperti anjing gembala dan tak bisa berhenti menggerakkan kepalanya dengan cara yang tampaknya-membuat-sangat-pegal? Apakah ia dapat mengajariku dengan baik?


Well, itulah mungkin pikiran yang sebagian dari murid Brad Cohen. Sejak kecil, Brad dikenal sebagai seorang pembuat onar, karena tak mampu menghentikan gerakan kaki, kepala, maupun suara aneh. Hal ini sangat mengganggu sang ayah, karena ia tidak dapat mengerti mengapa Brad tidak dapat menjadi anak manis yang dapat duduk dengan tenang. Tak ada orang yang memahami 'kenakalan' Brad hingga sang ibu menemukan bahwa Brad menderita Tourette Syndrome.

Menurut National Institute of Neurological Disorders & Strokes, Tourette Syndrome (TS) merupakan suatu kelainan neurologis yang ditandai oleh gerakan tak sadar dan vokalisasi yang berulang yang disebut dengan tics. Sindrom ini dinamakan sesuai dengan penemunya yaitu, Dr. Georges Gilles de la Tourette. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Tourette Syndrome klik disini.

Mengetahui ia memiliki suatu penyakit, Brad mengalami kesulitan saat seorang pembicara datang ke sekolahnya mengundang dirinya maju ke atas panggung untuk menjawab pertanyaan. Meskipun jawaban sudah diujung lidahnya, namun ia tetap tidak bisa mengeluarkannya sehingga ia diolok-olok oleh teman-temannya. Teman-temang mengira ia adalah orang yang bodoh, karena tak mampu menjawab pertanyaan yang sederhana.



Hal tersebut tidak dapat dibiarkan oleh sang kepala sekolah. Ia meminta Brad dengan berbesar hati mengungkapkan penyakit yang ia derita dihadapan seluruh warga sekolah. Sejak saat itu, mereka tidak mengejek Brad, bahkan sebagian dari mereka menunjukkan rasa simpati. Brad mulai memiliki rasa percaya diri dan semakin mempelajari sindrom Tourrete. Bermula dari kejadian itu, Brad memutuskan bahwa ia harus menjadi seorang guru. Untuk menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, meskipun mempunyai keterbatasan.

Setelah lulus dari SMA, Brad memutuskan untuk berkuliah di Bradley University, Illinois dan lulus dengan predikat cum laude! Sayangnya, dengan predikat cum laude ditangan, tak membuat Brad mudah mendapatkan pekerjaan. Lagi-lagi hal tersebut dikarenakan pihak sekolah tak yakin bahwa seorang penderita Tourette Syndrome dapat mengajar dengan baik.

Pada kunjungan lamaran pekerjaan yang ke 25, akhirnya Brad mendapatkan tempat yang tepat. Tempat itu bernama Mountain View Elementary School, Atlanta. Disana ia bertemu dengan murid-murid yang 'bermasalah'. Mulai dari yang hiperaktif, ceria, maupun yang memiliki penyakit kanker. Dengan metode yang segar, Brad mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Keberhasilan suami dari Nancy Lazarus dalam 'mengendalikan' anak-anak bermasalah tersebut akhirnya mengantarkan ia memenangkan Sallie Mae First Class Teacher of the Year pada tahun 1997.

Kisah hidup Brad Cohen tadi diangkat dalam film Front of The Class. Menurut saya, Jimmy Wolk, pemeran dari Brad Cohen, dapat menjiwai perannya dengan baik. Gesturenya sebagai penderita Tourette Syndrome tampak sangat alami. Saya tidak dapat membayangkan, berapa lama Jimmy berlatih untuk menghasilkan gerakan yang melelahkan seperti itu. Membayangkan saja sudah lelah, apalagi menjalaninya. Hehehehe..... Two thumbs up for Jimmy Wolk.

Semoga kita dapat mengambil ibrah dari film tersebut.

No comments:

Post a Comment