Sunday, December 14, 2008

Agent of change dan keberanian untuk bermimpi

'Pak, jangan males mlulu, berubah dong', pinta seorang ibu rumah tangga kepada suami tercintanya....
'Hapuskan korupsi di Negeri ini. Ganti saja para wakil rakyat yang tidak becus!', koar seorang mahasiswa yang tengah berorasi di siang hari yang terik di depan Gedung MPR.....

Dialog diatas adalah sebagian kecil dari percakapan yang sering kita dengar sehari-hari. Inti percakapan diatas adalah menuntut adanya perubahan. Perubahan atau change dalam bahasa Inggrisnya membutuhkan adanya agent of change....

Peranan agent of change di dalam perusahaan amatlah penting. Sebagai contoh,
jika CEO sebuah perusahaan hendak mengubah visi dan misi perusahaan, maka ia membutuhkan agent of change untuk menyampaikan kepada seluruh pegawai dan membuat mereka bertindak sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang baru.

Nah, menurut gw, untuk membuat sebuah perubahan, tidak diperlukan rumus matematika yang njelimet *meskipun terkadang memang diperlukan*. Kuncinya cuma satu yaitu tekad yang kuat untuk merubah dari hal yang paling kecil ke hal yang paling besar.

Perubahan yang signifikan justru bisa dicapai jika sang agent of change merubah dirinya sesuai dengan tujuan besar yang ia capai. Sebagai contoh, jika seseorang ingin menghapuskan korupsi di tingkat Negara, maka hal pertama yang harus dilakukannya adalah berusaha untuk selalu jujur --- tidak mencontek, misalnya--- Apalah jadinya jika seorang mahasiswa menuntut untuk pelarangan tindak korupsi jikalau dirinya masih melakukan tindakan mencontek, berbohong kepada orang tua tentang penggunaan uang bulanan, dsb.....

Sebagai langkah awal, program merubah diri tidak perlu memiliki target yang terlalu tinggi atau terlalu muluk-muluk, misalnya melakukan ibadah shalat dhuha 12 rakaat, membaca Al Qur'an sebanyak 2 juz per hari, dzikir sebanyak 1000 kali, dsb jika memang sang agent of change belom melaksanakan shalat wajib. Perubahan bisa dilakukan dengan perlahan, namun harus konsisten. Hal ini lebih baik dibandingkan perubahan yang dilakukan secara signifikan, namun bersifat tidak konsisten. Namun, tentu saja yang paling baik adalah melakukan perubahan yang signifikan dan kontinu....

Selain itu, ada hal yang sunnah yang perlu dilakukan *atau malah wajib?* oleh para calon agent of change yaitu berani untuk bermimpi! Mimpi adalah suatu hal yang indah yang dapat dilakukan oleh setiap ummat manusia. Sayangnya, tidak semua orang berani bermimpi karena mereka takut tidak dapat mencapai mimpinya dan menemukan kekecewaan di kemudian hari. Buat gw, yang justru gw khawatirkan adalah gw bakal kecewa di akhir hidup gw karena tidak pernah bermimpi. Untuk itu, gw selalu memacu diri gw sendiri buat berani bermimpi, meskipun terkadang gw harus mengahdapi benturan kebudayaan timur yang sering menganggap bahwa seorang wanita tidaklah patut memiliki cita-cita yang tinggi. Biarlah, toh selama mimpi itu masih gratis, bermimpilah sebanyak mungkin!

You can call me a dreamer! Whatever! Karena gw yakin, bermula dari mimpi dan perubahan yang kecil, kita benar-benar bisa membuat perubahan dalam hidup kita bahkan kehidupan orang lain. Beranikan dirimu untuk bermimpi, kawan!

Oh ya, kemaren gw baru baca blog dari Akh Yusuf, mantan kepala Gamais 2007/2008. Salah satu blognya yang berjudul 'ini mimpi ku kawan!!! sebuah visualisasi kemenangan dakwah kampus' --- blognya ridwansyahyusuf.wordpress.com--- Gw ampe nangis baca tuh blog! Hahahaha... Beneran, gw ampe merinding karena kehebatan Akh Yusuf untuk mevisualisasikan mimpinya dengan sangat detail dan bahasa yang enak untuk dibaca. Gw berharap, gw dikasih kesempatan buat bikin blog sebagus itu. Well done Akh Yusuf! Hehehehe......

No comments:

Post a Comment