Monday, December 19, 2011

Resensi Komik: Beelzebub



Apa jadinya jika seorang remaja berandalan mengasuh bayi dari neraka? Kamu bisa temukan kisah jenaka mereka dalam komik Beelzebub karya Ryƫhei Tamura.

Secara garis besar, saya menyimpulkan bahwa komik Beelzebub adalah sebuah versi modern nan kocak dari komik Lone Wolf & Cub (LWAC). Keduanya menyiratkan dunia yang sarat maskulinitas, "bushido" dengan caranya masing-masing. Baik Beelzebub maupun LWAC menggambarkan sosok "ayah" (baik karena hubungan darah maupun bukan) yang berusaha mengajari anaknya untuk bertahan dalam dunia yang sangat keras, penuh pertarungan dan tak ada tempat bagi pengecut.
Bagi Oga Tatsumi, -karakter utama Beelzebub-, medan pertarungannya adalah kota Ishiyama, terutama sekolah & jalanannya. Ia merupakan pertarung alami yang mempunyai modal nyali besar namun minim teknik. Oga tak memiliki visi terhadap masa depan, sehingga seolah-olah hidupnya adalah untuk menjalani pertarungan untuk menyalurkan testosteron-nya.

Namun kehidupannya berubah ketika ia menjadi ayah asuh bagi Berubo/Beel, anak keempat dari Raja Iblis. Mau tak mau, ia harus mengeluarkan sisi "kasih sayangnya" kepada Berubo, jika ingin menghindar dari tangisan sang bayi yang kerap dibarengi dengan sengatan listrik dengan daya mematikan.

Menurut saya, diantara seluruh karakter fiktif Beelzebub, Oga Tatsumi lah yang paling menarik. Meskipun dikenal sebagai orang yang kejam, ia hampir tak pernah kurang ajar terhadap wanita, memiliki tanggung jawab untuk melindungi orang terdekatnya serta sangat mudah melupakan orang. Sifat pelupanya terhadap sosok orang itu yang terkadang menimbulkan masalah baginya. Bahkan Miki, teman SMPnya, menyimpan dendam terhadap Oga karena Oga sama sekali tidak mengingatnya. Energi yang besar dari dendam tersebutlah yang membuat Miki bersemangat berlatih bela diri hingga menjadikannya petarung yang tangguh.

Menariknya, Oga yang tangguh itu memiliki sahabat Furuichi yang lemah. Furuichi bagaikan anti tesis dari Oga. Ia adalah seorang yang pengecut & lemah secara fisik, sehingga sering dijadikan target empuk bagi para musuh Oga. Mau dilatih bagaimanapun, selama Furuichi tak memiliki nyali, maka ia tak pernah menjadi petarung yang baik.

Budaya SMU Ishiyama

SMU Ishiyama diceritakan sebagai sebuah sekolah dengan tingkat kenakalan 120%. Sebagian besar muridnya bangga atas reputasi tersebut. Dengan lingkungan yang didominasi oleh budaya maskulin; kekuasaan & kekuatan merupakan hal yang para remaja itu puja. Oleh karena itu, saya menggambarkan kondisi Ishiyama sebagai hutan belantara yang dihuni oleh hewan-hewan yang buas. Nampak sebagai sebuah lingkungan yang sangat tidak kondusif untuk membesarkan anak.

Dalam pergaulannya, murid-murid SMU Ishiyama terutama "para penguasanya", susah untuk berteman satu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan mereka memiliki ego yang sangat tinggi. Maka, untuk membuatnya bersatu, dibutuhkan suatu alat yang bernama kepentingan bersama. Itupun membutuhkan tenggang waktu untuk menyesuaikan satu dengan lainnya. Rentang waktu tersebut bisa dipersingkat jika dikompor-kompori dengan kata "kehormatan".

Ya, bagi para bushi itu, kehormatan merupakan suatu hal yang sangat penting. Bisa mendapatkan petarung lawan yang tangguh, baik hasilnya menang maupun kalah adalah suatu kehormatan bagi mereka. Dan merupakan suatu penghinaan yang besar bagi mereka ketika pertarungan tersebut disela oleh orang lain, meskipun orang tersebut bermaksud membantu.

Sifat yang menonjol dari para berandalan tersebut adalah tidak mempedulikan konsekuensi logis dari tindakan mereka. Meskipun mereka diancam dikeluarkan dari sekolah jika melawan murid St. Ishiyama, tak membuat mereka keder sekalipun. Yang ada di pikiran Oga, Toujou, dan Kanzaki adalah membuat supaya lawan mereka tunduk.

Melalui pemahaman akan kebudayaan "target pasar" yang kita tuju, akan membantu kita dalam memenangkan pertarungan. Hal itu juga yang dimaksudkan oleh ayah kandung Berubo dengan mengirimnya ke dunia manusia bersama Hilda dan Alaindelon, IMHO. Banyak scene yang menunjukkan saat Hilda mengamati tingkah laku murid-murid Ishiyama.

Oh ya, kalau mau baca manga-nya, bisa di sini. Tapi subtitle Inggrisnya kadang aneh. Untuk versi anime-nya, sedikit berbeda di jalan cerita dengan versi manga, lebih kocak. Di anime-nya, Berubo digambarkan lebih beradab dengan memakai popok.

4 comments:

  1. waw mutya baca komik!?!
    mmm... dari gambarnya udah kelihatan ini komik yg "kasar2" tokoh2nya.. hehe..
    Genrenya apa mut? Action, Humor, Romance & Slice of Life?

    ReplyDelete
  2. Iya Put. Ini komik kocak banget deh

    Genrenya action comedy

    ReplyDelete
  3. w juga suka banget ama nih manga... w baca di www.komikid.com udh ampe chapter 153 skrg...

    komiknya mantabsss...!!!

    ReplyDelete