Tuesday, April 19, 2011
Nak, Kamu Dapat Warisan!
Saya: Anakku sayang, Ibu dan Ayah sudah mempersiapkan bahwa kamu akan mendapat warisan sekian sekian. Pergunakanlah dengan baik.
Anak: Ibu, saya gak mau dapat warisan!
Saya: Kenapa, Anakku sayang?
Anak: Dapat warisan itu berat, Bu. Saya punya tanggung jawab yang besar untuk bisa menggunakannya dengan baik.
Saya: Anakku, ingatlah pepatah Cina yang mengatakan fu bu guo san dai.
Anak: Apa maksudnya, Ibu?
Saya: Kekayaan itu tidak bertahan hingga 3 generasi. Oleh karena itu, kekayaan yang akan kamu warisi kelak, bukan jaminan untuk keamanan finansial bagi anak-anakmu.Kamu tahu kenapa Ayah dan Ibu selalu mendorongmu untuk membuat perusahaan sendiri? Itu karena prinsip fu bu guo san dai. Jadi, setiap generasi diharapkan untuk bisa membuat perusahaannya sendiri.
Anak: Ada hal lain yang saya tangkap dari pepatah itu, Ibu.
Saya: Apa itu, Nak?
Anak: Berarti dalam waktu 2 generasi, diharapkan perusahaan keluarga dapat melakukan Initial Public Offering (IPO) agar perusahaan tersebut dapat memperpanjang masa hidupnya.
Saya: Betul, Nak. *Tersenyum sambil membelai rambutnya*. Jika ada orang yang berkata bahwa kekayaan dapat diwariskan kepada tujuh generasi sesudahnya, jangan percaya. Kamu tahu kenapa?
Anak: Hmmm.... Jika satu generasi mengambil waktu kira-kira 20 tahun, maka tujuh generasi sesudahnya berjarak waktu 140 tahun. Padahal ketika itu, gaya hidup personal dan perekonomian negara maupun dunia bisa berubah.
Saya: Alhamdulillah..... *Mencium kepalanya*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
katanya, warisan yang baik itu keimanan, ilmu dan karakter
ReplyDeletejust my 2 cents
Setiap zaman memang selalu punya tantangan masing- masing. Yang paling bisa bertahan, adalah yang paling cepat menyesuaikan diri dengan keadaan zamannya.
ReplyDeleteWhich doesn't destroy me, makes me stronger ( Nietszche)
@ Kak Usman: Baik itu relatif, Kak :D
ReplyDelete@ Kak Galih: Dengan kata lain, kemampuan/ilmu untuk bertahan hidup dapat diwariskan?
qoute:
ReplyDelete” Tiadakah kekayaan lebih utama daripada akal. Tiada kepapaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan lebih baik daripada pendidikan.”
Ali bin Abi Thalib