Kemarin siang, saya mendapatkan pelajaran dari Ayah saya tercinta. Inti pembicaraan itu adalah Ayah mengingatkan bahwa, kebenaran harus dilihat dari konten yang disampaikan, bukan penyampainya.
“Dari Abu Hurairah ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah SAW. Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan”
Beliau melanjutkan,
tak peduli ketika yang berbicara adalah seorang tokoh yang terkenal, bahkan dai sekalipun, tapi kalau yang ia bicarakan tak sesuai dengan Qur'an & Hadits, maka jangan diikuti.
"Kita tidak bisa menyimpulkan diri bahwa kita adalah golongan yang paling benar, karena ketika pikiran(bahwa kita adalah orang paling benar) itu timbul, maka kesombongan telah melingkupi kita", ucap Ayah.
Hal lain yang saya bisa simpulkan dari pembicaraan kami ketika itu adalah, janganlah mengkultuskan seseorang, karena bagaimanapun baik ia maupun kita semua hanyalah manusia, yang terbatas pengetahuannya. Hanya Tuhan lah Yang Maha Mengetahui Segalanya.
.:Cheers:.
berarti kalau ada anak kecil nasihatin kita tapi isinya buat kebaikan, ga dikategorikan 'presumptuous' yaaaa?
ReplyDeletepresumptuous dalam arti lancang, begitu?
ReplyDeleteHmmm, mungkin saya tidak mengkategorikannya lancang selama ia menggunakan tutur bahasa & gesture yang baik. Lagipula, umur tidak selalu berbanding lurus dengan kebijakan dan kebenaran kan?
Ini topik pembicaraan kita hampir tiap kali telponan ya mut.. hehehe,,
ReplyDelete@ Puti: Oh ya? ;))
ReplyDeletemuuut..artikel ini sehati banget dengan salah satu artikelku :) mengobrol dengan papa emang selalu menarik. karena kita memang membanggakan apa yang ada pada mereka dari alam bawah sadar kita, maka kita akan selalu mendengarkan mereka apakah itu nasehat atau amarah. bersyukur kita punya papa yang paling mumpuni di dunia ini untuk membuat kita berubah.
ReplyDelete*maybe my dad is nothing for this world, but for me he's my world.
Jadi inget film 'Sang Pemimpi gak sih? Hahaha...
ReplyDeleteHoo, artikel kamu yang berjudul apa? Ntar aku lihat ya :)