Monday, October 18, 2010
Ilmu Turunan
Beberapa waktu yang lalu, saya tergelitik dengan pertanyaan,
'Bisakah gen membawa pesan berupa ilmu pengetahuan yang telah dipelajari parental kepada turunannya?'
Kata teman saya yang berasal dari jurusan Mikrobiologi, TIDAK BISA. Tapi, sayangnya, saya belum bisa menggali alasannya. Jujur, saya benar-benar penasaran, apakah hal tersebut bisa terjadi? Karena, seingat saya, saya pernah membaca artikel yang menarik di sebuah majalah yang menyatakan bahwa gen BISA membawa pesan berupa ilmu pengetahuan yang telah dipelajari parental. Anehnya, ketika saya mencoba menelusuri lewat google, saya tak bisa menemukan artikel tersebut.
Saya pernah menonton liputan kotroversial di BBC Knowledge Channel tentang bank sperma orang-orang genius. Beberapa pendonor merupakan ilmuwan penerima Nobel. Pendiri bank tersebut adalah Robert Klark Graham, yang terobsesi dengan konsep memenuhi dunia dengan orang-orang yang pintar. Salah satu caranya adalah memanfaatkan sperma orang-orang jenius. Untuk mengetahui lebih lanjut bisa Anda baca artikelnya disini.
Sebagian besar anak yang dilahirkan dengan dari metode tersebut memiliki IQ yang tinggi. Tapi sayangnya, liputan itu tidak menjelaskan apakah ilmu yang dipelajari parental (terutama dari sisi ayah biologis mereka yang jenius) menurun kepada turunannya.
Di sisi yang lain, saya sangat penasaran dengan kinerja otak anak indigo ataupun anak berbakat. Sahabat saya bilang, neuron mereka berbeda dengan yang lain. Ah, lagi-lagi, saya tidak mendapatkan info lebih lanjut dari dia, tentang detil perbedaan neuron tersebut.
Lalu saya berpikir, adakah kemungkinan anak indigo atau anak berbakat mendapatkan pengetahuan yang diturunkan oleh orang tua mereka, atau mungkin terdapat lompatan ilmu dari generasi yang sangat jauh.
Salah satu pemicu pemikiran-pemikiran di atas adalah mitos yang berkembang di suku saya bahwa ilmu atau aji bisa diwariskan dengan cara mistis. Biasanya, sang pemilik ilmu memberikan aji tersebut sesaat sebelum ia meninggal.
Hmmm.... Jika benar gen bisa membawa pesan berupa ilmu yang telah dipelajari parental, maka urusan belajar bisa menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Setidaknya buat saya, karena ilmu itu akan berdampak kepada keturunan saya kelak. Jika saya mempelajari ilmu yang baik & bermanfaat, maka akan membesar harapan bahwa keturunan saya kelak akan mendapat keuntungan dari ilmu tersebut.
Saya memang sudah mem-post topik ini dalam bentuk status. Akan tetapi, tak ada salahnya saya menulis ulang dengan harapan dapat memicu penelitian tentang pemetaan gen terhadap ilmu. *Hahaha, luar biasa ngarep*.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment