Sudah hampir 2 bulan ini, topik diskusi saya & Mas berkisar tentang akal; fikir; dan qalb. Berhubung saya masih awam dengan topik diskusinya, maka saya memutuskan untuk mencari referensi di corpus quran dengan metode melihat akar kata; sintaks; frekuensi penyebutan akar kata tsb serta keterkaitannya dengan akar kata lain dalam bentuk angka. Dulu saya sudah beberapa kali menggunakan metode ini minus hitungan matematika sederhananya untuk akar kata "hamzah qaf raa", "sin lam miim", "kHo lam shad".
Akar kata yang saya cari kali ini adalah ق ل ب yang disebut sebanyak 168 x dalam Qur'an. Di dalam surah Ali Imraan, ia disebutkan sebanyak 15 x, yang tersebar di 14 ayat ( ayat 7; 8; 103; 126; 127; 144; 149; 151; 154; 156; 159; 167; 174; 196). Jadi, pembahasan ق ل ب pada surah Ali Imraan hanya mencakup 8.9% dari total penyebutan ق ل ب pada Qur'an.
Saya pakai dua metode untuk melihat keterkaitan ق ل ب dengan akar kata yang lain di surah Ali Imraan ini. Metode pertama, menghitung frekuensi *eh, bener nggak istilahnya?* ق ل ب bersinggungan dengan akar kata lain. Kata yang saya perhatikan adalah verb, noun, adjective dan adverb, kecuali kata Allah. Untuk kata conjunction & preposition saya abaikan. Maka, top 5 akar kata yang paling sering bersinggungan dengan ق ل ب adalah ق و ل n(9/1722); ق ت ل N(6/170); ع ل م n(6/854)"; ك ف ر n(5/525); أ م ن n(5/879). Keterangan: angka awal di dalam kurung menunjukkan frekuensi singgungan antara ق ل ب dengan akar kata di depan tanda kurung di surah Ali Imraan, sedangkan angka akhir dalam kurung menunjukkan frekuensi total penyebutan akar kata di depan tanda kurung di Qur'an.
ق ل ب berarti to turn, return, repentance and grief, turn a thing upside down, change, change direction, turn it about to it's face and back, turn inside out, change condition. qalb = heart. mutaqallabun - time or place where any one is busily employed. munqalabin - place or time of turmoil, reverse, turn, the end. munqalibun - one who returns. *Yeah, saya malas translate ke Bahasa Indonesia karena nanti akan memperbesar peluang bias tafsir menjadi 3 tingkat dari Arab ke Inggris ke Indonesia*.