Beberapa hari yang lalu, saya menyempatkan untuk menonton film Forever Strong. Sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah Larry Gelwix, pelatih rugby. Cukup bagus, karena mengandung beberapa pelajaran, plus di film ini ada eye candy kesukaan saya, Sean Farris *ups!* :D.
Jadi, apa saja yang saya pelajari dari film ini?
1. Saya baru ngeh kalau Rugby itu beda dengan American Football. Pemain Rugby itu tak memakai baju pelindung yang rada lebay *hey, it's a tough sport you know!* seperti American Football. Jadi, benar kata Grigg, si pemain berambut gimbal itu, bahwa Rugby is for true gentlemen. Huahahaha... *Maaf tiba-tiba ngakak karena teringat candaan teman tentang 'gentlemen' :D*
2. Mendidik anak cowok itu ternyata beda dengan anak cewek *ya iyalah!*. Hmmm, saya banyak belajar tentang cara mendidik anak cowok dari film ini, terutama yang bandel -_____-". Berdasarkan yang saya lihat, anak cowok bandel itu jangan dikerasi dengan bentakan, karena itu cuma akan masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Yang dibutuhkan adalah cara komunikasi yang persuasif dengan membiarkan mereka berpikir secara independen dan berdiskusi dengan cara yang baik. Yah, ini sebenarnya mirip sebuah permainan berpikir sih kalau saya bilang. *Goodness, jadi ingat pelajaran negosiasi sewaktu kuliah!* Jadi, tanamkan sebuah pemikiran kepada mereka dengan cara perlahan lalu biarkan itu berkembang, tapi tentunya dengan arahan. Saking halusnya, terkadang anak-anak itu tidak sadar bahwa mereka sedang dipengaruhi *hihihihi*. Selain itu, terkadang cara terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah adalah dengan membiarkan anak cowok untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri, meskipun itu melibatkan pertarungan fisik. *Super sotoy*
3. Kia kaha! Alias forever strong dalam bahasa Maori. Kata pelatih Gelwix "I want you to be forever strong on the field, so that you will be forever strong off the field." Sang pelatih menanamkan bahwa setiap pemainnya harus menjadi juara baik di dalam maupun di luar lapangan. Menariknya, pelatih Gelwix lebih mementingkan untuk membentuk 'pribadi juara' daripada 'tim juara'. Jadi, ia tak segan mengambil resiko untuk kalah dalam sebuah pertandingan hanya untuk mendidik pemainnya. Luar biasa. Berarti benar kata dosen saya bahwa belajar itu tak hanya dari orang sukses, tapi juga dari orang gagal agar tak mengulangi kesalahan mereka.
4. "If you lose your integrity, you've lost everything." Itu juga perkataan dari Gelwix. Sepakat sih, karena terkadang, dalam dunia bisnis yang keras integritas adalah segalanya. Kamu boleh saja kehilangan seluruh hartamu, tapi jangan integritas. Karena integritas adalah salah satu hal yang akan membuat kamu meraih harta tersebut kembali. (Quote by me! Hehehehe)
5. Masih terkait dengan nomor 2, kalau anak kamu bandel, masukkan dia dalam tim olahraga! Karena hal itu dapat menimbulkan minatnya untuk bekerjasama dengan orang lain dan bertoleransi dengan mereka. Ditambah, tubuhnya akan sehat dan kuat. Hahaha
6. Ternyata, untuk mendengarkan dibutuhkan kedisiplinan. Ini pelajaran yang saya dapat dari adegan ketika si ganteng Rick Penning (Sean Farris) dimasukkan ke dalam panti rehabilitasi untuk anak-anak bermasalah. *Ganteng-ganteng kok bermasalah :P*
# Nah, tulisan di atas dibuat karena aku sedang bernostalgia dengan tugas mata kuliah entrepreneurship sekaligus buat hadiah ulang tahun sahabatku, Puti Annisa Utari. Put, goodluck buat UAS-nya! Siapa tahu tulisan ini bisa jadi inspirasi buat tugas kamu *super ngarep*
# Tarian tradisional bangsa Maori di film ini sungguh menarik! Kalau dimainkan sebelum bertanding, bisa buat lawan keder. Huehehehe
No comments:
Post a Comment