Setelah beberapa hari yang lalu saya kepentok dengan Basmalah, minggu ini saya kepentok dengan Tembang Lir-Ilir. *Jih, kepala saya pasti sudah benjol, karena terlalu sering kepentok. Hahaha* Akhir-akhir ini kemana pun saya melangkah, selalu diingatkan dengan tembang ciptaan salah satu sunan ini *kebanyakan mengganggap Sunan Kalijaga, ada juga yang mengatakan Sunan Bonang (guru dari Sunan Kalijaga), Sunan Ampel, maupun Sunan Giri*. Pada waktu itu, para sunan memang menggunakan kebudayaan sebagai salah satu alat syiar, termasuk Tembang Lir-Ilir ini.
Seperti apa sih, tembang Lir-Ilir?
Monday, October 25, 2010
Saturday, October 23, 2010
Monday, October 18, 2010
Ilmu Turunan
Thursday, October 14, 2010
Konco Wingking
Malam ini, pikiran saya terusik (untuk kesekian kalinya) dengan pembicaraan mengenai peran wanita dalam kehidupan pria. Pembuat gara-garanya adalah sahabat saya (panggil saja Jeng Rahayu) yang baru saja berbicara panjang lebar tentang topik tadi.
Sahabat saya bercerita bahwa salah satu kenalannya mengatakan bahwa [pesan berantai, nampaknya ;)) ] 'Wanita itu berada di belakang laki-laki. Bertugas sebagai pendorong (kesuksesan) lelaki.
Ingatan saya terbang ke tiga tahun yang lalu. Dulu, saya pernah bertanya pada teman kuliah saya,
'Kenapa istri dalam term Jawa disebut konco wingking? Kok sepertinya merendahkan sekali.' (Maklum, saya sempat terpengaruh pemikiran feminis. Oops!)
Sahabat saya bercerita bahwa salah satu kenalannya mengatakan bahwa [pesan berantai, nampaknya ;)) ] 'Wanita itu berada di belakang laki-laki. Bertugas sebagai pendorong (kesuksesan) lelaki.
Ingatan saya terbang ke tiga tahun yang lalu. Dulu, saya pernah bertanya pada teman kuliah saya,
'Kenapa istri dalam term Jawa disebut konco wingking? Kok sepertinya merendahkan sekali.' (Maklum, saya sempat terpengaruh pemikiran feminis. Oops!)
Monday, October 11, 2010
Orang Paling Benar
Kemarin siang, saya mendapatkan pelajaran dari Ayah saya tercinta. Inti pembicaraan itu adalah Ayah mengingatkan bahwa, kebenaran harus dilihat dari konten yang disampaikan, bukan penyampainya.
“Dari Abu Hurairah ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah SAW. Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan”
Beliau melanjutkan,
“Dari Abu Hurairah ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah SAW. Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan”
Beliau melanjutkan,
Tuesday, October 5, 2010
Wanita & Kehidupan Malam
Tadi malam, saya sempat menonton liputan seputar dunia malam di sebuah stasiun televisi swasta. Pada episode kali ini, ia lebih banyak membahas tentang pekerjaan model di pub.
Hmmm..... Saya perhatikan, para wanita yang tersorot kamera saat itu menunjukkan gurat yang gembira dan mungkin tampak euphoria. Tak ada rasa canggung ketika mereka memamerkan lekuk tubuh mereka dan bergoyang kesana kemari.
Banyak pikiran yang berkecamuk di kepala saya. Saya membuat beberapa pertanyaan:
1. Faktor apakah yang membuat mereka tertarik dengan hal seperti itu? Keluarga? Desakan pergaulan? Coba-coba? Atau lainnya?
2. Apakah dunia malam dan kegemerlapannya dapat membuat mereka merasa lebih bahagia & berharga?
3. Apa yang mereka cari darinya?
4. Seperti apa kehidupan mereka 10 tahun dari sekarang?
5. Apakah mereka (akan) memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia?
6. Tipe lelaki mana yang hendak memperistri mereka?
7. Jika mereka memiliki anak perempuan, relakah jika anak perempuan tersebut mengikuti jejak mereka?
8. Bagaimanakah gurat wajah itu dalam kurun waktu 10-20 tahun dari sekarang? Apakah masih tersirat kebagiaan (yang fana) itu?
9. Dimanakah mereka memposisikan moral & agama dalam kehidupan mereka?
10. Bagaimanakah pola pengasuhan & pendidikan yang para wanita tersebut terima sewaktu kecil?
Ah, entahlah. Saya ingin sekali bisa mengamati kehidupan setidaknya salah satu dari mereka untuk bisa membuktikan premis yang saya miliki. Tapi pertanyaannya, siapakah yang bersedia menjadi responden saya?
#pikiran aneh di tengah kesibukan dan tugas yang menggunung
Hmmm..... Saya perhatikan, para wanita yang tersorot kamera saat itu menunjukkan gurat yang gembira dan mungkin tampak euphoria. Tak ada rasa canggung ketika mereka memamerkan lekuk tubuh mereka dan bergoyang kesana kemari.
Banyak pikiran yang berkecamuk di kepala saya. Saya membuat beberapa pertanyaan:
1. Faktor apakah yang membuat mereka tertarik dengan hal seperti itu? Keluarga? Desakan pergaulan? Coba-coba? Atau lainnya?
2. Apakah dunia malam dan kegemerlapannya dapat membuat mereka merasa lebih bahagia & berharga?
3. Apa yang mereka cari darinya?
4. Seperti apa kehidupan mereka 10 tahun dari sekarang?
5. Apakah mereka (akan) memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia?
6. Tipe lelaki mana yang hendak memperistri mereka?
7. Jika mereka memiliki anak perempuan, relakah jika anak perempuan tersebut mengikuti jejak mereka?
8. Bagaimanakah gurat wajah itu dalam kurun waktu 10-20 tahun dari sekarang? Apakah masih tersirat kebagiaan (yang fana) itu?
9. Dimanakah mereka memposisikan moral & agama dalam kehidupan mereka?
10. Bagaimanakah pola pengasuhan & pendidikan yang para wanita tersebut terima sewaktu kecil?
Ah, entahlah. Saya ingin sekali bisa mengamati kehidupan setidaknya salah satu dari mereka untuk bisa membuktikan premis yang saya miliki. Tapi pertanyaannya, siapakah yang bersedia menjadi responden saya?
#pikiran aneh di tengah kesibukan dan tugas yang menggunung
Friday, October 1, 2010
Meresapi Basmalah
Seberapa sering kata Bismillahirrahmanirrahim keluar dari mulut kita? Let's see, setidaknya 17 kali dalam sehari *dengan catatan Anda adalah pengikut dari mahzab Syafi'i yang berpendapat bahwa itu termasuk dari QS Fathihah yang wajib dibaca ketika shalat*
Nah, menariknya, baru kali ini rasanya saya kepentok sama kata Basmalah.
Nah, menariknya, baru kali ini rasanya saya kepentok sama kata Basmalah.
Subscribe to:
Posts (Atom)