Friday, February 4, 2011
Guruku, Gurumu
Percakapan di suatu siang,
A: 'Guru itu sudah sepatutnya digugu dan ditiru.'
B: 'Di-gugu? Apa itu di-gugu?'
A: 'Di-gugu itu artinya sepatutnya dipercayai dan diakui. Oleh karena itu jadilah murid yang nurut sama guru.'
B: 'Lah, kalau gurunya tidak bisa membimbing sehingga murid tak mau tunduk?'
A: 'Ganti guru!'
B: 'Heh?!'
***
Setiap manusia bisa menjadi guru, tapi tak semuanya bisa menjadi murid. Karena dengan memutuskan menjadi murid, sebagai konsekuensinya adalah kepatuhan kepada Sang Guru. Oleh karena itu, pilihlah Guru dengan cermat. Lalu, seperti apakah Guru yang paling baik? Hmmm... *sambil tersenyum simpul* Yah, setiap orang memiliki kriteria Guru idaman berdasarkan kepribadian masing-masing.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hmmm... ngga semua orang juga yang bisa jadi guru.. kan kita sering nemu, orang yang pintar tapi susah mengajarkan ilmunya ke orang lain.
ReplyDeleteMungkin seharusnya guru yang beradaptasi agar bisa mengajar muridnya dengan cara yang tepat.
Gimana menurut mutya?
Prinsipku Put, semua orang bisa jadi guru karena setiap perkataan dan perbuatan, baik itu 'baik' atau 'buruk' adalah pelajaran bagi orang lain. Tapi tak semua orang bisa melihat adanya pelajaran dibalik itu, maka kesimpulanku, tidak semua orang bisa menjadi murid :D
ReplyDeleteSebaiknya, ada komunikasi antara guru dan murid agar proses mendidik bisa berjalan dengan lancar. Tidak hanya gurunya yang beradaptasi, tetapi muridnya juga :)