"Eksistensi dan identitas manusia tak harus dipajang di socmed ataupun internet.... Tak perlu lah dunia tahu siapa dirimu, apa tanggung jawabmu, apa jabatanmu. Biarkan itu semua terjawab oleh tindakan dan karya." [kutipan bebas dari Ayah]
"Manusia bisa memiliki lebih dari satu identitas. Tak perlulah mengeluarkan semua yang kita pikirkan ataupun menunjukkan semua kemampuan kita jika tak tahu berhadapan dengan siapa." [Dearest]
Ketika terlahir di dunia, manusia telah memiliki identitas, setidaknya nama dan asal muasalnya. Identitas dapat berkembang seiring waktu yang tercipta oleh lingkungan sekitar serta pengalaman. Bisa jadi, dalam keberjalanannya, orang tua menjadi kabur akan identitas anak mereka.
Sering saya temui, manusia yang mengaitkan identitasnya dengan materi. Mereka merasa bahwa dengan menggunakan pakaian atau kendaraan merk tertentu, akan menjadi bagian dari kelompok masyarakat tersebut. Ada juga yang selalu meng-update keberadaannya di suatu tempat di media sosial. Perhatikan, biasanya mereka hanya meng-update di tempat yang sekiranya bersih seperti mall, cafe, restoran, dsb. Hampir tak pernah saya melihat ada yang mengatakan mereka di pasar tradisional, tempat pembuangan sampah atau tempat kumuh lainnya.
Hal tersebut buat saya menarik, karena menunjukkan manusia memiliki keinginan untuk dikenali dengan cara tertentu. Label tertentu. Identitas tertentu. Tak mengapa. Perekonomian kita butuh konsumen yang loyal macam mereka, agar terus bertahan :).
Manusia yang selalu mengejar persetujuan atas pelabelan dari manusia lain itu sungguh kasihan. Karena mereka tak memiliki waktu untuk membuat karya yang menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.
Urusan mengenali diri sendiri bisa jadi masalah yang pelik ketika beranjak dewasa. Ketika masa pencarian tersebut, tak jarang mereka terseret peer pressure, yang mungkin berbeda dengan nilai yang mereka yakini. Dan ada kecenderungan yang saya temukan, jika seseorang tak mampu menjabarkan tentang konsep ke-Tuhan-an yang mereka anut, akan mengalami kesulitan pula dalam mengenali dirinya. Identitasnya.
No comments:
Post a Comment