Tadi siang, terdapat sebuah 'perdebatan kusir' antara Mama dan Adek.
Adek: Kemarin aku dapat pertanyaan dari dosen, 'seandainya kamu jadi pejabat dan diberi akses kepada anggaran negara, apa yang kamu lakukan?'
Trus aku jawab, 'Hmmm.... Aku pilih untuk menambah anggaran buat pertahanan negara a.k.a militer
Saya: Kenapa?
Adek: Nih ya, aku baca di buku-buku, trus kata orang-orang suatu negara itu butuh militer yang kuat supaya gak diinjek-injek. Coba aja tuh Indonesia, diinjek-injek terus kan sama Malaysia. Itu karena Indonesia gak punya militer yang kuat, jadi ketika dikonfrontir dengan Malaysia dengan menggayang mereka, waaahhh..... Bisa kalah kita, karena biaya perang itu mahal.
Mama: Kalau Mama sih lebih pilih untuk memperbesar pendidikan. Masak ntar negara kita militernya kuat, tapi orang-orangnya miskin dan bodoh?
Adek: Lho, tapi militer itu penting banget *Gak mau kalah*
Dan mereka pun berdebat......
Tanpa ditanya oleh Adek maupun Mama *hiks*, saya berkata bahwa jika saya diberi akses ke anggaran negara, saya masih bingung untuk memutuskan antara kesehatan dan pendidikan. Alasannya karena pendidikan itu amat esensial, *eh tapi nampaknya masih bisa diupayakan lewat institusi paling kecil bernama keluarga*. Sedangkan kesehatan juga penting, karena untuk bisa berkarya, kita harus sehat terlebih dahulu.
Nah, apa yang Anda lakukan Anda diberi akses kepada anggaran negara dan diharuskan untuk memilih satu bidang yang paling Anda anggap krusial?
No comments:
Post a Comment