Di cerita petualangan gw kali ini, gw pengen membahas tentang belanja di supermarket! Here we go.....
Sejak kuliah di Bandung, nambah satu lagi hobi gw yaitu belanja ke supermarket. Kenapa ke supermarket dan bukan ke pasar? Hehehe.... mengingat waktu gw sedikit dan dilihat dari segi kepraktisan, belanja di supermarket merupakan suatu alternatif yang baik. Selain pilihannya banyak, juga bisa dianggap sebagai hiburan buat mata, kaki dan hidung. Lho, kok bisa?
Gini, kalau belanja di supermarket biasanya kan lebih bersih dan enak buat melemaskan otot-otot kaki. Trus, apa hubungannya dengan hidung? Ehehehe.... sabar, itu akan dijelaskan di bawah.
Anyway, ada beberapa tempat belanja favorit gw di Bandung, yaitu:
- Hypermart, BIP coz tempatnya luas & bersih, pilihannya lengkap, ada bakery corner-nya, dan cukup dekat dengan kostan gw waktu itu --- di Cisitu, ketika tingkat 1---
- Giant di daerah Setiabudi. Ohohoho, untuk tempat yang satu ini banyak kenangan yang tercipta dengan om kesayangan gw, adek dari bokap, namanya Moh Taat Effendy. Tapi gw lebih sering manggil om gw ini dengan sebutan Mas Moh. Eh, panggilan itu dia yang minta ya......Karena selisihnya cuma 9 tahun.... Ahahahaha....
- Giant di daerah Cihampelas. Yang ini karena lokasinya paling deket ama kostan gw yang sekarang.
Nah, satu hal yang paling gw suka kalau ke supermarket adalah mendatangi rak shampoo atau sabun atau detergen atau pewangi ruangan. SUKA BANGET! Hahahaha..... Gw termasuk orang yang suka sama aroma wangi dari produk-produk itu selama wanginya tidak terlalu tajam hingga menusuk hidung.
Freak? Yeah, I know it. Hahaha.....
Kecintaan gw untuk mencium wewangian ini biasanya tersalurkan kalau datang ke supermarket atau ke outlet Body Shop. Beuh, kalau udah ke Body Shop, biasanya keliling buat nyari aroma yang menurut gw paling enak. Sampai saat ini, ada 2 fragrance dari Body Shop yang gw suka yaitu Moringa & Blueberry. Sayang, produk dengan fragrance Blueberry udah gak tersedia lagi di Indonesia karena menurut salah satu shop assistant-nya kurang laku..... Hmmmmm.... Too bad.
Berhubung datang ke Body Shop juga jarang banget, makanya supermarket adalah salah satu tempat terbaik buat melakukan hobi ini.... Hahahaha........
Oh ya, nyambung ke salah satu petualangan berbelanja. Pernah ketika asyik belanja ama Bu Otih di Giant, ada hal yang konyol dan cukup memalukan.
'Mbak, habisnya sekian sekian sekian,' kata seorang cashier.
'Oh, tunggu bentar ya,' jawab gw tenang sambil mencari benda coklat bernama dompet
*grusak grusuk klotak klotek* setelah beberapa saat..... 'Aduh, dompet gw mana sih? Perasaan tadi masih ada kok buat bayar angkot sepulang kuliah. Ups, jangan-jangan gw kecopetan.'
'Bu, ibu lihat dompet saya gak? Dompet saya gak ada nih,' sambil berpaling ke Bu Otih
'Waduh, enggak tuh Neng,' jawab Bu Otih dengan nada cemas
'Eits, bentar-bentar, kayaknya tadi gw kuliah gak pake tas ini deh, tapi pakai tas yang satunya. Ooowwwww, berarti dompet gw ketinggalan di tas satunya!'
*sambil dilihatin daritadi ama Mbak kasirnya*
'Ehehehe.... Mbak, dompet saya ketinggalan di kostan. Saya ambil dulu yah. Aduh, maaf yaaaa....'
'Oh, gak papa Mbak. Silakan diambil dulu,' balas Mbak Kasir
'Oke, Bu Otih disini dulu ya, saya mau lari ke kostan!'
'Iya, Neng. Neng sing ati-ati nyak.'
Dan kemudian gw berlalu meninggalkan Bu Otih sebagai jaminan *Bu, maaf yahhhh....* dan membuat orang yang antri di kasir yang sama dengan gw terbengong-bengong.
'Hmmm.... lagi pakai sepatu teplek, kalau lari juga gak bisa cepet nih. Atau gw nyeker aja ya?' pikir gw waktu itu.
Eits, ketika sudah ancang-ancang buat nyeker, terlihatlah di sudut mata abang becak yang sedang tidur-tidur ayam.
'Pak, anterin saya ke Prof Eyckman no xx *alamat lengkap dirahasiakan demi kepentingan umum.... ehehehehe*. Yang ngebut ya, Pak.'
'...........', pak becak sambil mengayuh becaknya sekuat tenaga
Dan singkat cerita, pak becak telah berjasa membuat Bu Otih terbebas dari 'tawanan' dan gw bisa pulang dengan membawa Bu Otih dan barang-barang dengan selamat. Thank you, pak becak. You are one of nowaday heroes! Ehehehe......
Pesan moral: kalau mau belanja, pastikan dompet bersama Anda!
Meskipun suka belanja di supermarket, it doesn't mean that I hate pasar tradisional. Gw malah CINTA pasar tradisional, karena disitulah tempat kakek nenek buyut gw mengais rejeki hingga karyanya bisa bertahan dan gw masih nikmatin sekarang hasilnya. Pengennya ada management yang lebih baik terhadap pasar tradisional, supaya jadi lebih nyaman dan aman. Kan kalau pasar tradisional berubah menjadi lebih 'ramah', bangsa kita yang untung.
saya setuju,, harusnya pasar tradisional itu lebih diatur dan dirapikan, pasti bagus deh
ReplyDeleteYup, suka belanja di pasar, Vinzhe?
ReplyDelete