Jim nun nun (ج ن ن), merupakan Arabic triliteral roots yang disebut sebanyak 201 kali dalam Al Qur'an. Ia muncul dalam bentuk جَنَّ, أَجِنَّة, جِنّ, جِنَّة, جُنَّة, جَنَّة, جَآنّ, مَجْنُون. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang janin (أَجِنَّة) dan jinn (جِنّ) yang terkait dengan pengalaman pribadi.
Pada saat tulisan ini dibuat, saya sedang hamil 28 minggu. Sejauh sensasi yang pernah saya rasakan, sebenarnya ada kemiripan saat sedang mengandung janin dan kesurupan jin, yaitu:
- Adanya consciousness lain yang bersifat parasitik dalam tubuh. Mungkin kamu akan tertarik dengan paper-paper Dr. Michael Persinger terkait parasitic consciousness. (OOT, Dr Michael Persinger adalah salah satu peneliti favorit saya karena topik penelitiannya di bidang syaraf kadang membantu saya menerjemahkan kepada orang lain yang menyatakan bahwa fenomena yang saya alami itu tidak "ilmiah"). Dikategorikan sebagai parasitik, karena janin menyerap zat makanan dari tubuh.
- Baik janin maupun jinn mempengaruhi sistem pernafasan. Kecenderungannya, nafas menjadi lebih pendek.
- Membuat tubuh terasa lebih lemah dan lesu.
- Emosi menjadi lebih tidak stabil. Ini yang kadang membuat saya mempertanyakan, apakah jinn juga mempengaruhi hormon? Perlu penelitian lebih lanjut.
Selama ini, kebanyakan manusia di sekitar saya mengatakan bahwa diikuti oleh jinn adalah hal yang salah. Lalu, setelah merasakan kesamaan sensasi hamil dan diikuti jinn, saya jadi mempertanyakan, apakah hamil itu juga salah? Seperti, terkadang kita tak dapat berpikir dengan jernih saat hamil pun saat kerasukan jinn.
Mereka juga berkata, "Ini harus diruqyah!". Dude, you know what? It was really painful experience. Ruqyah dengan ayat-ayat tertentu itu rasanya sangat sakit. Sakit yang saya rasakan bukan hanya fisik, tapi juga secara mempengaruhi pikiran. Kalau membaca ayat yang tak saya ketahui maknanya, itu menyakitkan. Membaca ayat tanpa memahami maknanya seolah terasa membaca jampi-jampi. Maka dari itu, saya berusaha melakukan eksperimen terhadap tubuh saya agar tidak terganggu oleh frekuensi yang dihasilkan jinn. Oh yes Dear, ada frekuensi khusus yang bisa membuat orang merasa terhantui, 18.98 Hz, yang ditemukan oleh Vic Tandy. Would be very lovely to test it to the ones that doesn't believe the phenomenon, right?
Lalu, bagaimana cara saya mengatasi frekuensi tersebut?
- Menginduksi tubuh dengan frekuensi yang lain, seperti https://www.youtube.com/watch?v=M9IdZEPrMV4&feature=youtu.be .
- Berolahraga secara teratur dengan intensitas yang tepat. Jangan terlalu mudah, jangan terlalu memberatkan. Kebanyakan teman-teman saya yang mudah kerasukan jinn itu malas berolahraga dan kebanyakan mengikuti 'aql. Please differentiate between 'aql and fikr. Cek disini dan disini.
- Melakukan meditasi yang bertipe full consciousness (saya pakai metode makan, menggambar, berjalan, maupun bernafas dengan kesadaran penuh). Tips utamanya, jangan menghakimi apapun sensasi yang dirasakan.
- Banyak berlatih matematika, kalau bisa, jangan sekadar aritmatika. Entah kenapa cara ini berhasil.
- Mencari makna per kata dari ayat Al Qur'an yang dibaca. Saya sering menggunakan corpus qur'an maupun Lane's Lexicon. Kadang saya menuangkannya dalam bentuk excel dan menerjemahkannya dalam bentuk presentase. Ada keinginan untuk membuatnya dalam notasi matematika dan mind mapping, tapi ini butuh banyak belajar lagi dan setelah itu perlu dilakukan uji falsifikasi.
- Membuat target hidup per hari yang lebih visible.
- Menyadari keterbatasan ruang kontrol yang kita miliki. Lebih baik memperbanyak skill.
- Mengerjakan sesuatu yang bisa kita laksanakan dalam waktu dekat. Misalnya, ketika membaca paper atau resep tertentu, biasanya saya langsung mengujicobanya.