Akhir pekan lalu, saya menjalani tes pengambilan sabuk dari suatu aliran pencak silat. Jika ditanya dua tahun yang lalu, mungkin tak akan pernah terbayang bahwa saya akan berubah dari sekedar penikmat tontonan bela diri menjadi pelaku. Saya, yang dalam penghakiman diri sendiri maupun beberapa orang, memiliki tubuh yang rentan sakit dan klemar-klemer. Tak heran jika mereka kaget sekali mendengar saya sekarang berlatih pencak silat.
Acara dimulai dari jam 7 malam hingga jam 7 pagi. Tanpa tidur, bertentangan dengan apa yang kami pikir sebelumnya :)). Jadwalnya lumayan padat. Kami menjalani tes di tiga pos. Dua pos untuk pelatihan fisik dan satu untuk pelatihan mental. Istirahat untuk makan asupan karbohidrat, lalu dilanjut dengan jurit malam. Setelah jurit malam, kami harus mengambil sabuk di dalam kompleks makam. Tujuannya adalah untuk mengingat bahwa nantinya, kami akan jadi penghuni makam. Di samping itu, untuk mengalahkan ketakutan diri sendiri. Saat kami kira acara telah selesai, ternyata dilanjutkan dengan tes sambung.